بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Ngaji Hadis Puasa
(Bab as-Shiyam dari
KitabTaisirul Allam Syarah Umdah al-Ahkam, karya Syaikh Alu Bassam)
siapkan diri dengan ilmu |
Semacam Pengantar
Seperti yang
dirayakan Opik di salah satu lagunya yang melekat di benak kita, Ramadan
sebentar lagi tiba. Jika kau sudah lupa dengan lagu itu, baiklah mari kita
sedikit murojaah, “Ramadan tibaaa, Ramadan tibaaa Ramadan Tiiibaaa. Tiba tiba
Ramadaaan, Ramdaaan tiba tibaaa”. Oke. Maaf.
Jadi bulan puasa
sudah hampir tiba, iklan Marjan pun sudah mulai sesekali nampak di layar kaca,
sinetron religi sudah mulai episodenya. Olehnya, tulisan ini kami ikhtiyarkan
sebagai rangkaian seminar pra-puasa. Kami (iya, kami, saya dan seorang teman,
namanya Adrian Alfadzri) berikhtiyar merefresh lagi ilmu tentang puasa dengan
mendaras Bab as-Shiyam dari
KitabTaisirul Allam Syarah Umdah al-Ahkam, karya Syaikh Alu Bassam. Kami akan menuliskan hasil membaca itu dalam bentuk tulisan sederhana ini. Tulisan ini adalah hibrid tulisan saya dan tulisannya si Adri, hehe, jika iseng mungkin teman-teman bisa mencari dimana kalimatnya Adri, dan sebelah mana rangkai kata milik saya. Ohya Nanti tulisannya akan dibuat berepisode, seperti drama Korea. Semoga kami
bisa istiqamah, semoga ini bisa bermanfaat..
Mari sambut
Ramadan dengan ilmu yang mantap, sebab ibadah adalah kulminasi ilmu dan iman.
Episode
#1. “Hikmah dan Keutamaan Ibadah Puasa”
Sudah dimaklumi
bahwa puasa adalah salah satu tiang penyangga agama Islam. Ibadah mulia ini
adalah rukun yang ketiga dari lima rukun Islam. Secara Bahasa, puasa berarti menahan. Secara
syariat, puasa
didefenisikan sebagai “kegiatan menahan dari hal-hal yang membatalkan
puasa ,dengan disertai niat untuk melakukannya, dari terbitnya fajar hingga
tenggelamnya matahari.”
Menurut Syaikh
Alu Bassam, puasa itu sungguh mulia sebab di dalamnya tiga jenis kesabaran yang
dibutuhkan manusia dilatih semakin tangguh. Pertama, bersabar dalam menjalankan
ketaatan kepada Allah. Kedua, kesabaran dalam menjaga diri dari kemaksiatan.
Jenis ketiga kesabaran yang dilatih selama puasa adalah bersabar menjalani
ketentuan Allah yang tampak menyakitkan.
Puasa adalah ibadah yang sangat intim
antara hamba dan Sang Pencipta. Allah menasabkan langsung puasa kepada
diri-Nya. Dia menjanjikan bahwa balasan ibadah puasa itu langsung dari diri
sisi-Nya. Puasa adalah rahasia antara Tuhan dan hamba, sebuah amanah yang
agung. Syaikh.
Selama seseorang melaksanakan ibadah
puasa, ada kalanya ia berada dalam
kondisi yang sangat gampang untuk menghianati amanah itu. Misal jika kamu
sendirian di kamar hanya ditemani maknan sisa sahur yang lezat. Mungkin akan
muncul godaan untuk mencomot barang sesendok dua sendok, semangkuk dua mangkuk,
sebakul dua bakul, tapi karena adanya perasaan diawasi kau pun melawan godaan
itu. Puasa akan melatih sikap muraqabatullah kita. Sikap merasa selalu
diawasi, sadar sedang mengemban amanah ilahi.
Hikmah puasa bukan hanya hal-hal yang
disebut di atas. Syekh Abdullah Bassam
menulis di kitabnya bahwa masih banyak hikmah dan rahasia puasa yang
tidak dapat ditulis di kitabnya dan pembahasan mengenai hikmah dan rahasia
ditulis di lain pembahasan.
Tujuan dari dituliskan sedikit dari
banyaknya hikmah dan rahasia puasa tersebut adalah agar kita sebagai pembaca
mengetahui rahasia-rahasia Allah atas syariat-syariatnya. Dengan demikian, ia
bisa menumbuhkan keimanan dan keyakinan di zaman yang saat ini terjadi
keguncangan akidah, dan keguncangan iman.
Sesungguhnya dari hikmah puasa itu adalah
beribadah kepada Allah, berserah diri kepadanya, maka jadilah orang-orang yang
berpuasa menerima ketetapan Allah Ta’ala.Karena itulah kita sebagai hamba
memamng sepatutnya untuk taat kepada Allah, kecenderungan manusia mau taat atau
tidak itu karena manusia sudah mempunyai sesuatu yang bisa digunakan untuk
membedakannya, yaitu akal.
Karena itulah Syeikh Abdullah Bassam
menurut penafsiran saya menyederhanakan penjabaran mengenai hikmah dan rahasia
puasa agar kita bisa mencari sendiri agar keyakinan kita dalam beragama bisa
bertambah. Dan satu lagi, memang kita bisa kembali ke keadaan yang memang itu
sememang-memang nya keadaan kita.