Headlines News :
Made by : MF-Abdullah @ Catatan
Home » , » Kajian Ayat-Ayat Puasa #3 : Waktu Doa Mustajab Ketika Puasa

Kajian Ayat-Ayat Puasa #3 : Waktu Doa Mustajab Ketika Puasa

Written By apaaja on Rabu, 24 Juli 2013 | 10.56.00

Kajian ayat-ayat puasa masih ada sambungannya nih, kali ini kita akan membahas ayat yang sepintas seperti “asing” diantara ayat-ayat puasa. Ayat ini cukup unik dan seharusnya menimbulkan rasa penasaran mengapa ia bisa ada di situ dan bukna di tempat lain di dalam al-Qur’an. Ayat tersebut adalah ayat ke 186 surah al-Baqarah, ia berada di tengah-tengah ayat puasa.

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ﴿١٨٦﴾
Dan jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku. Maka sesungguhnya aku dekat. Aku mengijabah doa orang-orang yang berdoa. Maka hendaklah mereka itu memenuhi pula perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka mendapat petunjuk. (al-Baqarah : 186).
Letak uniknya ayat ini adalah pembahasannya yang seperti ‘melenceng’ dari topik utama ayat sebelum dan setelahnya, yakni perintah berpuasa serta aturan dan hikmahnya. Ayat ini membahas tentang betapa Allah begitu dekat dan Dia selalu mendengar doa setiap hamba-Nya. Syaikh as-Shabuni dan beberapa mufassir lainnya mengemukakan sebab turunnya ayat ini. Diriwayakan bahwa ada beberapa orang Arab badui yang mendatangi Rasulullah dan bertanya apakah Allah itu dekat sehingga kita perlu berseru atau Dia dekat sehingga kita cukup berbisik saja. Sebagai jawaban turunlah ayat di atas yang menjelaskan bahwa berdoa tidak ada sangkut pautnnya dengan dekat-jauhnya Allah, Dia tidak terikat oleh dimensi ruang. Doa terkait dengan sikap para hamba sendiri, mereka hendaknya terus meminta dan selalu patuh di dalam iman. Dengan  begitu doa mereka akan dikabulkan oleh Allah ta’ala.
Saat ini saya sedang tidak bisa mengakses banyak kitab tafsir untuk mencari tahu mengapa ada ayat seperti ini di tengah pembasan puasa. Tapi jika pembahasan doa dan puasa hendak dipertemukan maka hal itu sangat mungkin sekali.  Salah satunya adalah mengemukakan saat-saat doa mustajab ketika kita sedang berpuasa, termasuk dan terutama sekali dalam suasana Ramadhan yang penuh berkah ini. So, pembahasan kita kali ini adalah waktu-waktu doa mustajab ketika sedang berpuasa. Yuk mari....
 Sebenarnya, kapanpun kita berdoa Allah selalu mendengarkannya dan siap mengabulkan doa kita berdasarkan kebijaksaan-Nya. Namun memang ada waktu-waktu tertentu dimana doa menjadi lebih mustajab, seperti ditunjukan beberapa dalil baik al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah.  Waktu-waktu tersebut antara lain ; 
1. Ketika Sahur / sepertiga terkahir malam
Waktu mustajab ketika sedang puasa dimulai tepat ketika puasa diawali, yakni pada waktu sahur. Selain mendatangkan berkah seperti ditegaskan Nabi saw, ternyata waktu sahur juga bisa menjadi waktu berdoa yang tepat. Hal ini karena Allah telah menjanjikan bahwa Dia akan memberikan ‘perhatian khusus’ kepada doa yang mengetuk langit di sepertiga terakhir malam. Rasulullah saw bersabda di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Muslim ;

ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر له
Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)
Ohya perlu dicatata bawha ‘turun’nya Allah tidak boleh dibayangkan seperti turunnya manusia atau makhluk lainnya. Karena hadis ini valid dari Rasulullah saw, maka kita cukup mengimaninya tanpa harus bertanya tentang ‘bagaimana’nya / takyif. Lagipula poinnya kan doa kita mendapat perhatian khusus dari Allah. Sebagai hamba, itulah yang terpenting.
2. Ketika Berbuka Puasa
Selanjutnya perbanyaklah doa ketika sedang berbuka puasa. Jangan mencukupkan diri dengan doa buka pausa, mintalah apa saja karena Allah memilki segalanya dan waktu berbuka adalah waktu dimana doa kita mendapatkan jaminan khusus akan diterima. Rasulullah saw bersabda ;

ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلوم
Ada tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)
Jadi selalu ingatlah untuk meraih kesempatan ini. Gunakan setiap saat buka pausamu sebaik-baiknya. Karena saat buka puasa memang saat yang penuh berkah dan kebahagiaan. Rasulullah saw menggambarkannya dengan indah ;

للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربه
Orang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak (HR. Muslim, no.1151)
3. Ketika Malam Lailatul Qadar
Malam lailatul qadar adalah golden moment dan merupkan buruan terbesar setiap hamba selama bulan suci Ramadhan. Siapa yang tidak ingin merasakan berkah langit yang ditumpah melimpah ruah pada malam itu? Para malaikat diutus oleh Allah ke bumi, mengurusi setiap perkara. Allah ta’ala menyifati ayat ini sebagai malam yang ..

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ
Malam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan (QS. Al Qadr: 3)
Suatu ketika Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah ucapan apakah yang sebaiknya dibaca ktika mendapati malam mulia itu. Rasulullah saw tidak memberitahukan ucapan tertentu, melainkan mengajarkan sebuah doa yang sederhana tapi sungguh dalam ;

لت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عني
Aku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah: Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku (HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”) 
Kenyataan bahwa Rasulullah saw justru mengajrkan doa kepada Aisyah Ra, bukan sebuah ucapan biasa misalnya zikir yang tidak mengandung unsur permintaan, menunjukan bahwa pada malam lailatul qadar memang dianjurkan memperbanyak doa. Ya, setidaknya begitulah kesimpulan seorang ikhwan yang menulis tentang waktu doa mustajab di buletin at-Tauhid.
Sebenarnya waktu doa mustajab ada beberpa lagi, Cuma di sini kita hanya membahas yang ada kaitannya dengan ibadah puasa. Namanya juga kajian ayat-ayat pausa :D hehe. Jika hendak mengetahui waktu lainnya silakan baca buletin at-Tauhid yang ditulis oleh ikhwan bernama Yulian Purnama. Cari aja di google :D hehe... wassalam sampai jumpa...
Wallau a’laammm
Share this article :

2 komentar:

  1. nice posting ...

    kalo berkenan mampir2 ke blog saya
    http://miftahrf.blogspot.com/

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Santri Cendekia - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template