Kajian ayat-ayat puasa masih ada sambungannya nih, kali
ini kita akan membahas ayat yang sepintas seperti “asing” diantara ayat-ayat
puasa. Ayat ini cukup unik dan seharusnya menimbulkan rasa penasaran mengapa ia
bisa ada di situ dan bukna di tempat lain di dalam al-Qur’an. Ayat tersebut
adalah ayat ke 186 surah al-Baqarah, ia berada di tengah-tengah ayat puasa.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ ﴿١٨٦﴾Dan jika hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku. Maka sesungguhnya aku dekat. Aku mengijabah doa orang-orang yang berdoa. Maka hendaklah mereka itu memenuhi pula perintah-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka mendapat petunjuk. (al-Baqarah : 186).
Letak uniknya ayat ini adalah pembahasannya yang seperti ‘melenceng’
dari topik utama ayat sebelum dan setelahnya, yakni perintah berpuasa serta
aturan dan hikmahnya. Ayat ini membahas tentang betapa Allah begitu dekat dan
Dia selalu mendengar doa setiap hamba-Nya. Syaikh as-Shabuni dan beberapa mufassir
lainnya mengemukakan sebab turunnya ayat ini. Diriwayakan bahwa ada beberapa
orang Arab badui yang mendatangi Rasulullah dan bertanya apakah Allah itu dekat
sehingga kita perlu berseru atau Dia dekat sehingga kita cukup berbisik saja. Sebagai
jawaban turunlah ayat di atas yang menjelaskan bahwa berdoa tidak ada sangkut
pautnnya dengan dekat-jauhnya Allah, Dia tidak terikat oleh dimensi ruang. Doa terkait
dengan sikap para hamba sendiri, mereka hendaknya terus meminta dan selalu
patuh di dalam iman. Dengan begitu doa
mereka akan dikabulkan oleh Allah ta’ala.
Saat ini saya sedang tidak bisa mengakses banyak kitab tafsir
untuk mencari tahu mengapa ada ayat seperti ini di tengah pembasan puasa. Tapi jika
pembahasan doa dan puasa hendak dipertemukan maka hal itu sangat mungkin
sekali. Salah satunya adalah
mengemukakan saat-saat doa mustajab ketika kita sedang berpuasa, termasuk dan
terutama sekali dalam suasana Ramadhan yang penuh berkah ini. So, pembahasan
kita kali ini adalah waktu-waktu doa mustajab ketika sedang berpuasa. Yuk mari....
Sebenarnya, kapanpun
kita berdoa Allah selalu mendengarkannya dan siap mengabulkan doa kita
berdasarkan kebijaksaan-Nya. Namun memang ada waktu-waktu tertentu dimana doa
menjadi lebih mustajab, seperti ditunjukan beberapa dalil baik al-Qur’an maupun
sunnah Rasulullah. Waktu-waktu tersebut
antara lain ;
1. Ketika Sahur / sepertiga terkahir malam
Waktu mustajab ketika sedang puasa dimulai tepat ketika puasa
diawali, yakni pada waktu sahur. Selain mendatangkan berkah seperti ditegaskan
Nabi saw, ternyata waktu sahur juga bisa menjadi waktu berdoa yang tepat. Hal ini
karena Allah telah menjanjikan bahwa Dia akan memberikan ‘perhatian khusus’
kepada doa yang mengetuk langit di sepertiga terakhir malam. Rasulullah saw
bersabda di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Imam al-Bukhari dan Muslim ;
ينزل ربنا تبارك وتعالى كل ليلة إلى السماء الدنيا ، حين يبقى ثلث الليل الآخر، يقول : من يدعوني فأستجيب له ، من يسألني فأعطيه ، من يستغفرني فأغفر لهRabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni (HR. Bukhari no.1145, Muslim no. 758)
Ohya perlu dicatata bawha ‘turun’nya Allah tidak boleh
dibayangkan seperti turunnya manusia atau makhluk lainnya. Karena hadis ini
valid dari Rasulullah saw, maka kita cukup mengimaninya tanpa harus bertanya
tentang ‘bagaimana’nya / takyif. Lagipula poinnya kan doa kita mendapat
perhatian khusus dari Allah. Sebagai hamba, itulah yang terpenting.
2. Ketika Berbuka Puasa
Selanjutnya perbanyaklah doa ketika sedang berbuka puasa. Jangan
mencukupkan diri dengan doa buka pausa, mintalah apa saja karena Allah memilki
segalanya dan waktu berbuka adalah waktu dimana doa kita mendapatkan jaminan
khusus akan diterima. Rasulullah saw bersabda ;
ثلاث لا ترد دعوتهم الصائم حتى يفطر والإمام العادل و المظلومAda tiga doa yang tidak tertolak. Doanya orang yang berpuasa ketika berbuka, doanya pemimpin yang adil dan doanya orang yang terzhalimi (HR. Tirmidzi no.2528, Ibnu Majah no.1752, Ibnu Hibban no.2405, dishahihkan Al Albani di Shahih At Tirmidzi)
Jadi selalu ingatlah untuk meraih kesempatan ini. Gunakan
setiap saat buka pausamu sebaik-baiknya. Karena saat buka puasa memang saat
yang penuh berkah dan kebahagiaan. Rasulullah saw menggambarkannya dengan indah
;
للصائم فرحتان : فرحة عند فطره و فرحة عند لقاء ربهOrang yang berpuasa memiliki 2 kebahagiaan: kebahagiaan ketika berbuka puasa dan kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabb-Nya kelak (HR. Muslim, no.1151)
3. Ketika Malam Lailatul Qadar
Malam lailatul qadar adalah golden moment dan merupkan buruan
terbesar setiap hamba selama bulan suci Ramadhan. Siapa yang tidak ingin
merasakan berkah langit yang ditumpah melimpah ruah pada malam itu? Para
malaikat diutus oleh Allah ke bumi, mengurusi setiap perkara. Allah ta’ala
menyifati ayat ini sebagai malam yang ..
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍMalam Lailatul Qadr lebih baik dari 1000 bulan (QS. Al Qadr: 3)
Suatu ketika Aisyah RA bertanya kepada Rasulullah ucapan
apakah yang sebaiknya dibaca ktika mendapati malam mulia itu. Rasulullah saw
tidak memberitahukan ucapan tertentu, melainkan mengajarkan sebuah doa yang
sederhana tapi sungguh dalam ;
لت يا رسول الله أرأيت إن علمت أي ليلة ليلة القدر ما أقول فيها قال قولي اللهم إنك عفو كريم تحب العفو فاعف عنيAku bertanya kepada Rasulullah: Wahai Rasulullah, menurutmu apa yang sebaiknya aku ucapkan jika aku menemukan malam Lailatul Qadar? Beliau bersabda: Berdoalah: Ya Allah, sesungguhnya engkau Maha Pengampun dan menyukai sifat pemaaf, maka ampunilah aku (HR. Tirmidzi, 3513, Ibnu Majah, 3119, At Tirmidzi berkata: “Hasan Shahih”)
Kenyataan bahwa Rasulullah saw justru mengajrkan doa kepada
Aisyah Ra, bukan sebuah ucapan biasa misalnya zikir yang tidak mengandung unsur
permintaan, menunjukan bahwa pada malam lailatul qadar memang dianjurkan
memperbanyak doa. Ya, setidaknya begitulah kesimpulan seorang ikhwan yang
menulis tentang waktu doa mustajab di buletin at-Tauhid.
Sebenarnya waktu doa mustajab ada beberpa lagi, Cuma di sini
kita hanya membahas yang ada kaitannya dengan ibadah puasa. Namanya juga kajian
ayat-ayat pausa :D hehe. Jika hendak mengetahui waktu lainnya silakan baca
buletin at-Tauhid yang ditulis oleh ikhwan bernama Yulian Purnama. Cari aja di
google :D hehe... wassalam sampai jumpa...
Wallau a’laammm
nice posting ...
BalasHapuskalo berkenan mampir2 ke blog saya
http://miftahrf.blogspot.com/
oke pak langsung ke TKP...
BalasHapus