Headlines News :
Made by : MF-Abdullah @ Catatan
Home » , » Ilmu, Aku Sayang Kamu Karena Allah, muaachh

Ilmu, Aku Sayang Kamu Karena Allah, muaachh

Written By apaaja on Minggu, 18 Desember 2016 | 06.19.00

Di setiap sesi perkuliahan, Prof. Mashood Baderin, ahli hukum Islam di dunia modern yang yang aksen Afrikanya terdengar asik sekali itu selalu bilang "you need to appreciate it ...." Beliau tidak bilang "memahami" atau "mendalami" atau kata yang senuansa tapi justru "mengapresiasi kata yang lazimnya dipakai ketika berhadapan dengan karya seni seperti lukisan, film, fiski, musik dan lainnya. Padaha beliau sedang bicara tentang teori-teori hukum ulma klasik, tentang gugatan orientalis, tentang ungkapan-ungkapan al-Qur'an dan hadis. Normalnya, hal-hal seperti ini adalah objek "pahami, kritisi, pelajari dst.." 

Bagi saya ini menunjukan keintiman pada ilmu pengetahuan. Menunjukan passionnya yang sangat pada bidang yang dia tekuni. Dosen yang lain menunjukannya lewat bahasa tubuh dan ungkapan-ungkapan di sela-sela lecturenya. Kadang "Hummm, yaa, ya.." seperti koki yang mencicipi hasil masakannya "umm, yummy.." Padahal dia sedang bicara tentang ilmu yang kadang dipresentasikan sangat kaku dengan istilah-istilah njelimet, interpretasi teks al-Qur'an. 

Selepas kuliah, kadang saya singgah di toko buku Waterstone (baca wotahstooun hehe), tidak beli karena belum ada duit, tapi cuma melihat-lihat.Ya, di toko buku ini, cukup dengan melihat sampul-sampul buku saja kita sudah bisa "mengapresiasi" ilmu. Buku-buku klasik yang idenya menjadi pondasi peradaban Barat dan ummat manusia secara umum dicetak premium. Sampulnya indah-indah, kertasnya dari jenis yang terbaik. Bahkan aromanya pun menggoda. Rak-raknya adalah kayu hitam mengkilat, mengesankan kekunaan yang antik, membuat kita seolah-olah duduk di simposium tempat Socrates hingga Nietzche berteori tentang hakikat hidup dan semesta. Kalau sudah di situ, kadang lupa waktu jadinya.

buku-buku penting dicetak dengan sampul premium
Saya lalu teringat percakapan dengan teman-teman di Jogja entah berapa triulliun jenak yang lalu tentang Syed Naquib al-Attas yang konon bahkan soal sampul, perwajahan, dan pilihan kertas buku selalu ingin sempurna. Waktu itu, bagi seorang mahasiswa yang referensinya hampir semua hasil kagebunshin no jutsu alias fotokopi, saya kurang menangkap sikap perfeksionis itu. Bukannya yang penting isinya bisa dipahami? Oh, ternyata tidak, buku itu hal yang agung, serupa lukisan Monalisa, sebuah mahakarya,  Memperlakukannya pun harus penuh apresiasi. Oh, itu muncul sebab kecintaan beliau pada ilmu yang sangat mendalam. 

Mudah-mudahan di negriku tercinta, orang-orang juga selalu mengapresiasi ilmu. Bukan hanya memahami, mendalami, menjadikannya bahan diskusi, alat mengalahkan lawan ketika debat, instrumen utama tipu muslihat... semua bentuk pengrusakan ilmu itu. Moga-moga, orang-orang, terutama saya, bisa menunjukan kecintaan pada ilmu, cinta yang mendalam, cinta yang tulus. Cinta karena Allah. Cinta yang mampu membuatmu berucap lirih“Ilmu, I love you so much” sambil memeluk mesra bukumu. Ah, tak heran Imam Nawawi sampai luput menikah, tak heran istri seorang imam sampai merasa diselingkuhi oleh buku. Tak heran ada khalifah yang menimbang buku dengan emas. Tak heran pada masa-masa itu peradaban islam jadi mercusuar kemanusiaan. Ternyata, ketika ilmu hijrah ke Barat, rasa cinta itu pun ikut bersamanya. Dan aku takut, rasa itu kini mati di negriku, juga negri-negri kaum muslimin.

Setelah ini, mblo, kembali ke kamarmu, lihat buku-buku terbaik yang kau punya. Mungkin itu buku refernsi skripsi tesis disertasi, mungkin itu buku paling berkesan, atau buku tak jelas yang kau beli karena kebetulan diskon. Ambil buku itu, peluk dan bisiki "ilmu, I love you, aku sayang kamu karena Allah..." tapi pelan-pelan saja, dan pastikan tidak ada yang melihat.

Share this article :

3 komentar:

  1. Ini kenapa kok tiba-tiba menghina aku lagi? Ahahahahaha.

    BalasHapus
  2. Berasa semangat untuk memiliki buku dengan penuh apresiasi. Terima kasih pengingat nya... Ilmi, I love u so much haha

    BalasHapus

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Santri Cendekia - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template